Selasa, 26 November 2013

Komponen Abiotik Mempengaruhi Komponen biotik di Palembang berdasarkan Pengamatan "Akuntansi B"

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, tetapi manusia membutuhkan interaksi dengan lingkungan sekitar. Sebagai manusia normal, kita pun hidup bersama manusia lainnya. Masing-masing melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti makan, bergerak, dan berkembang biak. Tumbuhan pun melakukan fotosintesis dan bernapas untuk mempertahankan hidupnya. Begitu pula dengan hewan, mereka melakukan banyak aktivitas demi kelangsungan hidupnya. Semua makhluk hidup saling berinteraksi dan tidak dapat dipisahkan dengan lingkungannya. Selain makhluk hidup, juga terdapat udara, air, tanah, dan cahaya yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Sebagai contoh, cacing tanah yang banyak terdapat di tanah lembab. Tanah lembab memiliki ciri-ciri seperti kadar air, suhu, kelembapan, dan kandungan zat organik yang sesuai dengan kebutuhan hidup cacing tanah. Di dalam tanah, cacing tidaklah hidup sendiri tetapi bersama makhluk hidup lain, misalnya berbagai bakteri, tumbuhan paku, semut, lumut, dan sebagainya. Semua makhluk hidup itu termasuk manusia dan hewan merupakan komponen biotik dalam ekosistem. Sebaliknya, semua yang bukan makhluk hidup merupakan komponen abiotiknya. 

Lalu, komponen abiotik yang mana yang mempengaruhi komponen biotik di daerah Palembang? Salah satu atau lebih dari satu? Atau mungkin semua komponen abiotik berpengaruh pada komponen biotik yang ada di Palembang? 

Apa yang dapat kita lakukan terhadap komponen abiotik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti bencana alam dan yang lainnya?

Tuliskan pendapatmu pada kolom komentar!