HUBUNGAN ANTARA
SUNGAI MUSI DAN KEHIDUPAN MANUSIA
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air
yang berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan
air tawar.
Air tawar adalah sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih terus berkurang. Permintaan air telah melebihi suplai di beberapa bagian di dunia dan populasi dunia terus meningkat yang mengakibatkan peningkatan
permintaan terhadap air bersih. Perhatian terhadap kepentingan global dalam
mempertahankan air untuk pelayanan ekosistem telah bermunculan, terutama sejak dunia telah kehilangan
lebih dari setengah lahan
basah bersama dengan nilai pelayanan ekosistemnya.
Ekosistem air tawar yang tinggi biodiversitasnya saat ini terus berkurang lebih cepat dibandingkan dengan
ekosistem
laut ataupun darat.
Seperti sungai musi yang berada di sumatera
selatan yang merupakan salah satu sumber kehidupan masyarakatnya. Sungai Musi yang
membelah Kota Palembang memiliki banyak fungsi, selain sebagai sumber utama air
minum, juga sebagai urat nadi transportasi dan tempat pembuangan limbah. Namun,
seiring waktu sungai musi yang menjadi andalan masyarakat mulai tercemar karena
ulah mereka sendiri. Bahkan kualitasnya yang semakin menurun sehingga sungai
musi sudah tidak layak dikonsumsi masyarakat secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Kepala
Dinas Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kota Palembang Hilda Zulkifli, Kamis
(28/10), mengemukakan, tekanan yang diterima Sungai Musi terus bertambah.
"Di bagian hulu terdapat aktivitas penebangan hutan maupun kegiatan
industri. Sementara, di bagian hilir selain aktivitas industri, kegiatan
perdagangan, domestik, maupun transportasi sungai memiliki andil dalam
menurunnya kualitas sungai," papar Hilda.
Pencemaran
Sungai Musi dipengaruhi oleh adanya beberapa pabrik yang menjadikan sungai
tersebut sebagai sarana pembuangan limbah, seperti pabrik minyak, pupuk, dan
karet. Masalahnya, dari sekitar 1,4 juta penduduk di Kota Palembang, hanya
sekitar 40 persen yang mendapat air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum
Palembang. Selebihnya atau sekitar 60 persen masih mengandalkan air Sungai Musi
untuk keperluan rumah tangga sehari-hari.
Memang sulit untuk mencegah agar masyarakat tidak
membuang limbah atau kotoran ke sungai. Namun, diharapkan kondisi ini dapat
kita atasi dengan membuat wc umum di
sekitar sungai, membuang sampah pada tempatnya. Jangan sampai air Sungai Musi menjadi
tidak layak konsumsi karena adanya bakteri fecal coli yang berasal dari kotoran
manusia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar